Senin, 31 Desember 2012

KONTEMPLASI TAHUN BARU MELADIAH 2013

KONTEMPLASI TAHUN BARU MELADIAH 2013
Oleh Muhamad Subhan, S,Pd., M.Pd.

SELAMAT TAHUN BARU 2013 M

Orang yang mulia adalah orang yang mengangkat dirinya dengan memperteguh ketakwan dan waspada terhadap kemaksiatan. Orang bijaksana adalah orang yang selalu berbuat dan bersikap secara tepat dan cermat dan tidak pernah mengingkari suara hati nurani dan akal sehatnya. Hal itu merupakan perwujudan dari kuatnya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Seseorang yang memegang prinsip ketakwaan, menjunjung tinggi perintah Allah, dan menghindari perbuatan durhaka, maka orang itulah yang akan mendapatkan kebajikan yang tak terthitung jumlahnya.


Mengevaluasi diri sendiri dalam setiap saat amat perlu kita lakukan karena perjalanan hidup kita selalu diwarnai dengan berbagai amal perbuatan yakni perbuatan baik dan buruk. Perputaran waktu dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan, dan dari bulan ke tahun adalah sunnatullah. Di sepanjang pergerakan waktu itu kita diperintahkan untuk mengisinya dengan amal-amal yang mulia, yang secara ideal tiada sedetik pun kesempatan yang kita berikan untuk berb uat kemungkaran dan kemaksiatan. Secara ideal pula, pada setiap perputaran dan pergantian waktu harus ada evaluasi diri tentang berbagai tindakan yang telah kita lakukan disertai adanya keinginan diri untuk berubah kearah yang lebih baik.

Saat ini kita berada di awal tahun 2013 masehi (meladiah). Artinya setahun telah berlalu. Sepanjang tahun 2012, jika kita nilai: manakah yang paling banyak kita lakukan antara berbuat dosa dan berbuat kebajikan? Jawabannya ada di dalam diri kita pribadi-pribadi. Selain itu seluruh perbuatan kita telah dicatat oleh petugas yang ditugaskan oleh Allah yang jujur dan teliti, yaitu malaikat Roqib dan Atid. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Qof: 18
Yang artinya: "Tiada suatu perbuatan yang melainkan semuanya dicatat oleh malaikat Roqib dan Atid".

Ayat tersebut menanamkan keyakinan dan memberikan dorongan kepada kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh kita untuk memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan masa yang akan datang terutama di akhirat kelak. Karena dari perbuatan-perbuatan kita sendirilah kita akan ditempatkan oleh Allah pada posisi sengsara, menderita, ataukah bahagia. Firman Allah SWT dalam Q.S Al-An’am mengingatkan:
"Dan masing-masing orang akan memperoleh derajat yang seimbang dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah darai apa yang mereka kerjakan".

Upaya untuk meningkatkan kualitas ibadah dan amal sholeh dalam praktik kehidupan sehari-hari selalu berhadapan dengan berbagai tantangan dan godaan dari setan dan manusia. Kita amati di masyarakat sekarang: Kemungkaran dan kemaksiatan, peredaran narkoba, minuman keras, perjudian merajalela di mana-mana. Ditambah lagi dengan ketidakjujuran pejabat, rendahnya layanan bermoral oleh pejabat, rendahnya moral dan akhlak para wakil rakyat, banyaknya cara-cara kotor dalam memilih para pejabat, banyaknya penyuapan yang secara terang-terangan untuk mendapatkan jabatan dan dan menjadi aparat Negara. Semuanya itu akhirnya memicu dan menimbulkan peluang kemudahan terwujudnya tujuan besar dan tujuan abadi setan untuk menyesatkan manusia sehingga manusia sebagian besar berbuat kemaksiatan, kemungkaran, dan pendloliman secara nyata.

Dengan kondisi seperti itu, kita harus cermat dan cerdas dalam menggunakan akal sehat dan hati nurani kita untuk memilih dan melaksanakan perbuatan yang diridloi oleh Allah SWT agar kehidupan kita semakin lama menjadi lebih baik dan benar. Dalam perhitungan amal baik dan buruk, Rasulullah SAW mencantumkan kriteria yang amat sederhana tetapi sangat bermakna:
1.Barang siapa yang hari ini lebih baik daripada kemarin maka ia termasuk orang yang beruntung.
2.Dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia termasuk orang yang rugi.
3.Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin, maka ia termasuk orang yang celaka (hancur).
Senyampang kita masih baru berada di awal tahun 2013 meladiah, dan baru saja meninggalkan tahun 2012, marilah kita bertekad bulat dan berniat dengan sungguh-sungguh pada tahun 2013 harus lebih baik dan lebih meningkat kualitas keimanan, ketakwaan, amal sholeh, dan dan ibadah sosial kemanusiaan dan kemasyarakatan kita.

Bagaimana strategi kita untuk meningkatkan kualitas tersebut? Ada tiga cara, yaitu:
1.Kita harus memperhatikan dan mencermati kepentingan hidup di masa sekarang dan masa yang akan datang (kehidupan akhirat) dengan menjalankan prinsip-prinsip keimanan dan ketakwaan.
2.Kita harus mau dan mampu melihat kesalahan dan dosa kita sendiri pada tahun yang lalu, kemudian kita bertaubat dan memperbaiki diri dengan amal sholeh yang lebih banyak dan berkualitas.
3.Kita harus selalu menyadari dan waspada bahwa setan itu musuh yang nyata dan jangan sampai kita terjebak pada bujuk rayu setan yang akan menjerumuskan kita ke dalam penderitaan dan kesengsaraan selama-lamanya di dalam neraka.
Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, meridloi amal sholeh kita, dan memberikan kesehatan dan panjang umur kepada kita dan keluarga kita sehingga dapat meningkatkan ibadah dan amal sholeh kita pada tahun 2013. Amiin, aminn, amiin ya robbal’alamin.

Plososetro, 31 Desember 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar