Senin, 30 Agustus 2010

IHLAS KUNCI DITERIMANYA AMAL

Hakikat hidup ini adalah ibadah hanya kepada Allah SWT. Hal ini merupakan kewajiban manusia (kita) sebagai hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Adzariat ayat 56:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Aktivitas kita sehari-hari baik berkaitan dengan urusan duniawi maupun ukhrowi harus kita niati Ibadah kepada Allah. Dengan demikian tidur, makan, minum, bekerja akan bernilai ibadah jika selalu kita niati ibadah karena Allah. Apalagi shalat, puasa, haji dan lain-lain akan bernilai ibadah kalau ada niat hanya karena Allah SWT. Sebaliknya, manakala kita melakukan shalat, puasa, haji dan ibadah mahdloh lainnya yang semuanya berhubungan dengan urusan ukhrowi tetapi niat kita bercampur dengan kepentingan lain, tidak murni karena Allah SWT maka tidak tergolong ibadah kepada-Nya. Demikmian pula tidur, makan, minum, istirahat kita akan sia-sia belaka dan tidak bernilai ibadah karena tidak kita niatkan ibadah hanya karena Allah SWT. (rugilah kita).
Untuk itulah, IHLAS adalah kunci diterimanya amal-amal kita. Ihlas artinya

Minggu, 29 Agustus 2010

BERSUKUR SEBAGAI INDIKATOR KESEMPURNAAN IMAN

BERSUKUR
Oleh Muhamad Subhan, S.Pd., M.Pd.

Sebagai hamba Allah dari waktu ke waktu diwjibkan untuk selalu menyempurnakan iman. Kesempurnaan iman terbentuk dari berbagai indicator. Beberapa indicator orang yang memiliki kesempurnaan iman telah termaktub dalam sabda Rasulullah SAW “Ada empat hal yang apabila hal tersebut ada dalam diri seseorang maka sempurnalah imannya, yaitu jujur, sukur, malu, dan budi pekerti yang luhur.”
Salah satu di antara empat indikator tersebut adalah sukur. Sukur adalah

Jumat, 20 Agustus 2010

MENDIDIK ANAK SECARA ISLAMI MENURUT AL-QUR'AN

Oleh Muhamad Subhan, S.Pd, M.Pd.

Orang tua memunyai kewajiban memberikan pendidikan yang terbaik untuk putra-putrinya. Anak yang dilahirkan dari rahim ibu dalam keadaan fitrah (suci). Dia tidak mewarisi dosa-dosa orang tuanya. Anak lahir sebagai dirinya sendiri yang oleh Allah dikaruniai kesucian. Apa pun dosa dan kesalahan orang tuanya tidak melekat pada anak yang dilahirkannya. Dia adalah amanah yang harus tetap dijaga kesuciannya. Dalam pandangan Islam, menurut sabda rosulullah SAW bahwa setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci. Orang tualah yang menjadikan anak tersebut yahudi, nasrani, atau majusi.Dengan demikian peran orang tua

Selasa, 17 Agustus 2010

MOTIVASI BERIBADAH PUASA

MOTIVASI BERIBADAH DI BULAN SUCI
oleh Muhamad Subhan pada 17 Agustus 2010 jam 12:37

Begitu banyak motivasi yang diberikan oleh Rasulullah kepada umat yang amat disayanginya agar mau melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan ini. Hal yang amat sepele saja menjadi perhatian yang amat penting, misalnya aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum dari minyak kasturi, tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, sampai-sampai disabdakan bahwa surga itu menanti-nanti orang yang berpuasa. Besar sekali kasih sayang Rasul pada kita, umatnya. Ada apa di balik semua sabdanya? Tidak lain, agar diri kita ini benar-benar mau dan mampu memanfaatkan bulan yang merupakan hak Allah dalam memberi imbalannya ini. Sebuah kesia-siaan yang amat besar manakala kesempatan dan kesehatan ini tidak kita gunakan untuk mengisinya.

Motivasi-mptivasi dari Rasul kita itu bukan sekedar bujuk rayu akan tetapi mengandung sebuah kebenaran hakiki. Hati kita harus meyakini tanpa sedikit pun keraguan. Yang disabdakan Rasulullah adalah wahyu illahi. Oleh karena itu, janji-janji yang dsabdakannya bukan sebuah kepalsuan. Beraneka pahala untuk orang-orang yang berpuasa yang disabdakan Rosulullah akan kita buktikan kebenarannya kelak, WALLAHU A'LAM.

Dari semua itu yang paling esensial dalam melaksanakan amal ibadah, termasuk puasa Ramadhan, adalah yang kita jalankan harus didasari dengan keimanan dan keihlasan, atau hanya semata-mata mendapatkan ridlo-Nya. Tentang imbalan pahala hanya Allah yang akan menakarnya. Pahala atau imbalan itu urusan Allah, urusan kita adalah melaksankan perintah-Nya hanya karena-NYa, bukan karena yang lain. Tingkatan itulah yang harus kita capai seduikit-demi sedikit. Insyaallah bisa. Amin.

Rabu, 11 Agustus 2010

RAMADHAN FASILITAS KESALEHAN SOSIAL

Ramadhan telah datang, artinya fasilitas Allah dibuka untuk hamba-hamba-Nya yang beriman agar berkiprah ibadah dan berbenah diri menjadi hamba yang saleh. Kesalehan yang harus terbentuk adalah saleh kepada Allah dan saleh kepada sesama. Tetapi banyak di antara saudara-saudara muslim yang berkiprah ibadah di bulan Ramadhan ini terfokus pada ibadah ritual dengan mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah. Siang dan malam hampir tidak ada waktu luang untuk menyapa sesama. Sementara itu, haus (dahaga) dan lapar tidak mampu melahirkan rasa solidaritas pada sesama. Bagaimana orang-orang yang setiap hari kelaparan, bagaimana orang-orang miskin bekerja keras hanya demi mengganjal perut untuk bertahan hidup, bagaimana anak-anak yatim yang menangis sambil mengais rizki di pinggir-pinggir jalan. Apakah keadaan seperti itu telah menjadi perenungan hamba-hamba Allah yang merasa sangat dekat dengan Allah di bulan ini? Apakah keadaan seperti itu telah mampu mendobrak hati kita yang tumbuh subur sifat ANTIPATI, MASABODOH, MERASA HEBAT DAN PALING BENAR menjadi tumbuh subur sifat EMPATI, SIMPATI, PEDULI, dan RENDAH HATI?
Sebenarnya, tujuan dari siam Ramadhan adalah membentuk pribadi yang BERTAQWA yang implementasinya adalah saleh kepada Allah dan saleh kepada sesama. Oleh karena itulah fasilitas Ramadhan dengan kewajiban berpuasa di dalamnya dianugerahkan oleh Allah kepada hambanya. Jika puasa yang kita jalani belum mampu mengubah kesalehan kita maka kita tergolong dalam sabda Rasulullah bahwa banyak umat Rasulullah yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga semata. Untuk itulah, marilah kita jalani ibadah siam di bulan Ramadhan ini dengan baik dan benar dan hanya mengharap ridlo Allah ta’ala. Kita jadikan puasa ini pelajaran, pelatihan diri, dan proses pengubahan diri menjadi hamba Allah yang saleh pada-Nya dan sesame. Amin.

MARHABAN YA RAMADHAN

Puasa Ramadhan bukan sebuah tradisi namun sebuah perintah ilahi Robbi. Di karuniakannya bulan Ramadhan oleh Allah SWT merupakan fasilitas yang tiada tara dari Allah SWT untuk ummat manusia khususnya ummat muslim. Di bulan ini kita DIWAJIBKAN berpuasa yang salah satu tujuan utamanya adalah agar kita menjadi orang-orang yang BERTAQWA. Apalagi di bulan ini kita difasilitasi dengan berbagai keistimewaan. Keistimewaan-keistimewaan itu antara lain di bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan terkutuk dibelenggu oleh Allah, di dalamnya ada sebuah malam yang lebih mulia dari seribu bulan (LAILATUL QODAR), doa-doa orang yang berpuasa diijabahi, amal-amal saleh kita dilipatgandakan 10 hingga 700 kali, dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT hingga digambarkan laksana sang bayi yang lahir dari rahim sang ibu. dan masih berlaksa keistimewaan lainnya.Semua itu akan dapat kita raih mana kala kita melaksanakan puasa dengan penuh keimanan dan hanya mencari ridlo Allah semata. Sebakliknya mana kala kita di bulan ini ternyata tidak memperoleh kebaikan sama sekali maka kita pun diancam tidak akan mendapatkan kebaikan selama-lamanya.Oleh karena itu, sebuah kesempatan yang amat berharga ini marilah kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. semoga kita ditakdirkan oleh Allah tergolong oran-orang yang kuasa menjalani puasa di bulan suci ini. Amin.