Rabu, 01 September 2010

MALU KEPADA ALLAH TANDA KESEMPURNAAN IMAN

MALU KEPADA ALLAH ADALAH TANDA KESEMPURNAAN IMAN
Oleh Muhamad Subhan, S.Pd., M.Pd.

Sikap malu adalah tanda kesempurnaan iman sesorang. Malu yang dimaksudkan di sini adalah malu kepada Allah bukan malu kepada sesama. Malu kepada sesama adalah hal yang lumrah dan biasa serta setiap orang memiliki sikap ini. Berpakaian buruk dan lusuh malu dilihat orang, mengendarai sepeda butut malu kepada tetangga, rumah buruk malu kepada teman, sepeda motor ketinggalan zaman malu kepada rekan kerja, dan masih banyak lagi rasa malu yang ditimbulkan oleh hal-hal yang bersifat duniawi. Rasa malu seperti itulah yang berimplikasi pada sikap rakus, sombong, dan menghalalkan segala cara untuk dapat menyamai yang lain agar TIDAK MALU.

Senin, 30 Agustus 2010

IHLAS KUNCI DITERIMANYA AMAL

Hakikat hidup ini adalah ibadah hanya kepada Allah SWT. Hal ini merupakan kewajiban manusia (kita) sebagai hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Adzariat ayat 56:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Aktivitas kita sehari-hari baik berkaitan dengan urusan duniawi maupun ukhrowi harus kita niati Ibadah kepada Allah. Dengan demikian tidur, makan, minum, bekerja akan bernilai ibadah jika selalu kita niati ibadah karena Allah. Apalagi shalat, puasa, haji dan lain-lain akan bernilai ibadah kalau ada niat hanya karena Allah SWT. Sebaliknya, manakala kita melakukan shalat, puasa, haji dan ibadah mahdloh lainnya yang semuanya berhubungan dengan urusan ukhrowi tetapi niat kita bercampur dengan kepentingan lain, tidak murni karena Allah SWT maka tidak tergolong ibadah kepada-Nya. Demikmian pula tidur, makan, minum, istirahat kita akan sia-sia belaka dan tidak bernilai ibadah karena tidak kita niatkan ibadah hanya karena Allah SWT. (rugilah kita).
Untuk itulah, IHLAS adalah kunci diterimanya amal-amal kita. Ihlas artinya

Minggu, 29 Agustus 2010

BERSUKUR SEBAGAI INDIKATOR KESEMPURNAAN IMAN

BERSUKUR
Oleh Muhamad Subhan, S.Pd., M.Pd.

Sebagai hamba Allah dari waktu ke waktu diwjibkan untuk selalu menyempurnakan iman. Kesempurnaan iman terbentuk dari berbagai indicator. Beberapa indicator orang yang memiliki kesempurnaan iman telah termaktub dalam sabda Rasulullah SAW “Ada empat hal yang apabila hal tersebut ada dalam diri seseorang maka sempurnalah imannya, yaitu jujur, sukur, malu, dan budi pekerti yang luhur.”
Salah satu di antara empat indikator tersebut adalah sukur. Sukur adalah

Jumat, 20 Agustus 2010

MENDIDIK ANAK SECARA ISLAMI MENURUT AL-QUR'AN

Oleh Muhamad Subhan, S.Pd, M.Pd.

Orang tua memunyai kewajiban memberikan pendidikan yang terbaik untuk putra-putrinya. Anak yang dilahirkan dari rahim ibu dalam keadaan fitrah (suci). Dia tidak mewarisi dosa-dosa orang tuanya. Anak lahir sebagai dirinya sendiri yang oleh Allah dikaruniai kesucian. Apa pun dosa dan kesalahan orang tuanya tidak melekat pada anak yang dilahirkannya. Dia adalah amanah yang harus tetap dijaga kesuciannya. Dalam pandangan Islam, menurut sabda rosulullah SAW bahwa setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci. Orang tualah yang menjadikan anak tersebut yahudi, nasrani, atau majusi.Dengan demikian peran orang tua

Selasa, 17 Agustus 2010

MOTIVASI BERIBADAH PUASA

MOTIVASI BERIBADAH DI BULAN SUCI
oleh Muhamad Subhan pada 17 Agustus 2010 jam 12:37

Begitu banyak motivasi yang diberikan oleh Rasulullah kepada umat yang amat disayanginya agar mau melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan ini. Hal yang amat sepele saja menjadi perhatian yang amat penting, misalnya aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum dari minyak kasturi, tidurnya orang berpuasa adalah ibadah, sampai-sampai disabdakan bahwa surga itu menanti-nanti orang yang berpuasa. Besar sekali kasih sayang Rasul pada kita, umatnya. Ada apa di balik semua sabdanya? Tidak lain, agar diri kita ini benar-benar mau dan mampu memanfaatkan bulan yang merupakan hak Allah dalam memberi imbalannya ini. Sebuah kesia-siaan yang amat besar manakala kesempatan dan kesehatan ini tidak kita gunakan untuk mengisinya.

Motivasi-mptivasi dari Rasul kita itu bukan sekedar bujuk rayu akan tetapi mengandung sebuah kebenaran hakiki. Hati kita harus meyakini tanpa sedikit pun keraguan. Yang disabdakan Rasulullah adalah wahyu illahi. Oleh karena itu, janji-janji yang dsabdakannya bukan sebuah kepalsuan. Beraneka pahala untuk orang-orang yang berpuasa yang disabdakan Rosulullah akan kita buktikan kebenarannya kelak, WALLAHU A'LAM.

Dari semua itu yang paling esensial dalam melaksanakan amal ibadah, termasuk puasa Ramadhan, adalah yang kita jalankan harus didasari dengan keimanan dan keihlasan, atau hanya semata-mata mendapatkan ridlo-Nya. Tentang imbalan pahala hanya Allah yang akan menakarnya. Pahala atau imbalan itu urusan Allah, urusan kita adalah melaksankan perintah-Nya hanya karena-NYa, bukan karena yang lain. Tingkatan itulah yang harus kita capai seduikit-demi sedikit. Insyaallah bisa. Amin.

Rabu, 11 Agustus 2010

RAMADHAN FASILITAS KESALEHAN SOSIAL

Ramadhan telah datang, artinya fasilitas Allah dibuka untuk hamba-hamba-Nya yang beriman agar berkiprah ibadah dan berbenah diri menjadi hamba yang saleh. Kesalehan yang harus terbentuk adalah saleh kepada Allah dan saleh kepada sesama. Tetapi banyak di antara saudara-saudara muslim yang berkiprah ibadah di bulan Ramadhan ini terfokus pada ibadah ritual dengan mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah. Siang dan malam hampir tidak ada waktu luang untuk menyapa sesama. Sementara itu, haus (dahaga) dan lapar tidak mampu melahirkan rasa solidaritas pada sesama. Bagaimana orang-orang yang setiap hari kelaparan, bagaimana orang-orang miskin bekerja keras hanya demi mengganjal perut untuk bertahan hidup, bagaimana anak-anak yatim yang menangis sambil mengais rizki di pinggir-pinggir jalan. Apakah keadaan seperti itu telah menjadi perenungan hamba-hamba Allah yang merasa sangat dekat dengan Allah di bulan ini? Apakah keadaan seperti itu telah mampu mendobrak hati kita yang tumbuh subur sifat ANTIPATI, MASABODOH, MERASA HEBAT DAN PALING BENAR menjadi tumbuh subur sifat EMPATI, SIMPATI, PEDULI, dan RENDAH HATI?
Sebenarnya, tujuan dari siam Ramadhan adalah membentuk pribadi yang BERTAQWA yang implementasinya adalah saleh kepada Allah dan saleh kepada sesama. Oleh karena itulah fasilitas Ramadhan dengan kewajiban berpuasa di dalamnya dianugerahkan oleh Allah kepada hambanya. Jika puasa yang kita jalani belum mampu mengubah kesalehan kita maka kita tergolong dalam sabda Rasulullah bahwa banyak umat Rasulullah yang berpuasa namun hanya mendapatkan lapar dan dahaga semata. Untuk itulah, marilah kita jalani ibadah siam di bulan Ramadhan ini dengan baik dan benar dan hanya mengharap ridlo Allah ta’ala. Kita jadikan puasa ini pelajaran, pelatihan diri, dan proses pengubahan diri menjadi hamba Allah yang saleh pada-Nya dan sesame. Amin.

MARHABAN YA RAMADHAN

Puasa Ramadhan bukan sebuah tradisi namun sebuah perintah ilahi Robbi. Di karuniakannya bulan Ramadhan oleh Allah SWT merupakan fasilitas yang tiada tara dari Allah SWT untuk ummat manusia khususnya ummat muslim. Di bulan ini kita DIWAJIBKAN berpuasa yang salah satu tujuan utamanya adalah agar kita menjadi orang-orang yang BERTAQWA. Apalagi di bulan ini kita difasilitasi dengan berbagai keistimewaan. Keistimewaan-keistimewaan itu antara lain di bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan terkutuk dibelenggu oleh Allah, di dalamnya ada sebuah malam yang lebih mulia dari seribu bulan (LAILATUL QODAR), doa-doa orang yang berpuasa diijabahi, amal-amal saleh kita dilipatgandakan 10 hingga 700 kali, dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT hingga digambarkan laksana sang bayi yang lahir dari rahim sang ibu. dan masih berlaksa keistimewaan lainnya.Semua itu akan dapat kita raih mana kala kita melaksanakan puasa dengan penuh keimanan dan hanya mencari ridlo Allah semata. Sebakliknya mana kala kita di bulan ini ternyata tidak memperoleh kebaikan sama sekali maka kita pun diancam tidak akan mendapatkan kebaikan selama-lamanya.Oleh karena itu, sebuah kesempatan yang amat berharga ini marilah kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. semoga kita ditakdirkan oleh Allah tergolong oran-orang yang kuasa menjalani puasa di bulan suci ini. Amin.

Senin, 01 Februari 2010

PROFESIONAL; TUGAS DAN PERANAN GURU


Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam IBM. Guru sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru harus benar-benar memahami tugas dan perannya. Tidak sekedar memahami, guru harus mampu mengaplikasikan tugas dan perannya secara optimal dalam pembelajaran..Berikut ini akan dibahas secara ringkas hal tersebut.
A. Tugas Guru dalam IBM
Secara garis besar tugas guru terpilah menjadi tiga, yaitu tugas instruksional, tugas edukasional, dan tugas manajerial. Ketiga tugas tersebut saling terkait. Guru harus mampu memainkan peran secara proporsional ketiga tugas tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Tugas intruksional adalah tugas guru untuk menyampaikan bahan pelajaran sesuai dengan bidangnnya. Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan sisi intelektual anak. Guru dituntut harus menguasai materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didik. Hal-hal yang terkait dengan tugas tersebut adalah guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang hangat dan fleksibel, guru harus mampu mendistribusikan tanggung jawab kepada anak, guru harus mampu memiliah-milah permasalahan di kelas, dan guru harus mampu membangun semangan persatuan dan kesatuan dalam kelas.
Tugas edukasional adalah tugas guru untuk mengembangkan dan meningkatkan sikap mental atau kepribadian anak. Tujuan dari tugas ini adalah untuk meningkatkan sisi afektif. Hal-hal yang terkait dengan tugas ini adalah guru harus mengembangkan siswa memiliki tugas sebagai makhluk individual, sosial, dan agama. Tugas ini dikenal dengan tugas mendidik.
Tugas manajerial adalah tugas yang dilakukan oleh guru untuk mendayagunakan seluruh komponen yang ada di dalam kelas terutama proses belajar siswa. Untuk melaksanakan tugas terasebut, guru harus menguasai prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Adapun prinsip pengelolaan kelas antara lain keantusiasan atau kehangatan, tantangan, keluesan, kevariasian, kedisiplinan, dan kepositifan..
B. Peranan Guru
Untuk merealisasikan tugas-tugas yang telah diuraikan di atas, guru mempunyai banyak peran dalam interaksi belajar- mengajar. Peranagan guru dapat diuraikan seperti di bawah ini.
1. Guru sebagai Penyedia Bahan
Guru sebagai penyedia bahan pelajaran berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Guru dapat dinilai baik atau buruk dapat dilihat dari kreativitasnya dalam penyediaan dan penguasaan materi pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang baik dan banyak, mampu menunjukkan bahan belajar yang dapat dipelajari oleh siswa, dan mampu melakukan pendistribusian materi pelajaran secara proporsional.
2. Guru sebagai Teman atau Mitra Belajar
Guru berperan dalam menemani, mendampingi, dan melayani siswa untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. “Apa yang harus dilakukan siswa agar mudah mempelajari bahan pelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara optimal?” Hal-hal yang harus dipahami guru sebagai teman atau mitra belajar siswa antara lain :
a. menyediakan fasilitas belajar,
b. mempunyai kemampuan menggunakan berbagai fasilitas dan media belajar,
c. mampu mengorganisasi jenis media dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar, dan
d. mempunyai kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dan mendekati siswa.
3. Guru sebagai manajer
Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Prinsip belajar yang harus diperhatikan guru antara lain:
a. seluruh aktivitas belajar berpusat pada siswa
b. siswa mempunyai perbedaan dalam menerima materi
c. siswa memerlukan dorongan yang kuat untuk belajar
d. jika siswa diberi tanggung jawab, ia akan lebih termotivasi untuk belajar.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan, yaitu menelola sumber belajar dan melaksanakan perannya sebagai sumber belajar. Sebagai pengelola, guru mempunyai empat fungsi, yaitu :
a. merencanakan tujuan belajar,
b.mengorganisasi berbagai sumber belajar,
c. memimpin (memotivasi dan mnstimulasi siswa), dan
d mengawasi segala hal dalam rangka pencapaian tujuan.
4. Guru sebagai model
Guru mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang ditunjukkan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator, yaitu:
a. guru harus menunjukkan sikap-sikap terpuji,
b. guru harus menunjukkan cara agar setiap materi pelajaran dapat lebih dipahami oleh siswa.
c. guru harus banyak memberikan contoh
5. Guru sebagai pembimbing.
Siswa adalah individu yang unik. Setiap individu memunyai perbedaan. Peran guru adalah menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Maka dari itu seorang guru harus memahami anak didik yang sedang dibimbing dan terampil merencanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi.
6. guru sebagai motivator.
Guru harus menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Cara memotivasi anak adalah:
a. memperjelas tujuan yang akan dicapai,
b. membangkitkan minat siswa terhadap materi,
c. menciptakan Susana yang menyenangkan,
d. memberi pujian yang wajar setiuap keberhasilan,
e. memberi penilaian,
f. memberi komentar terhadap hasil kerja siswa,
g. menciptakan persaingan dan kerja sama.
7. Guru sebagai evaluator
Guru berperan untuk mengumpulkan informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Ada dua fungsi dalam perannya sebagai evaluator, yaitu:
a. menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan
b. menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan.

Sabtu, 16 Januari 2010

TUGAS RETORIKA (Pidato)

Penyusunan Makalah Mata Kuliah Retorika dengan Topik "Pidato" untuk mahasiswa Unisda Lamongan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester VI 2010/2011
Hal-hal yang harus diperhatikan:

A. Isi Makalah, meliputi:

1. Konsep dasar pidato (diambil dari berbagai sumber),
2. Fungsi pidato,
3. Tujuan pidato,
4. Metode pidato,
5. Ciri-ciri Pidato yang Baik
6. Sistematika pidato,
7. Langkah-langkah berpidato,
8. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berpidato,
9. Indikator penilaian pidato
10. Daftar pustaka,
11. Daftar riwayat hidup penulis
Catatan:
 Materi dapat diperbanyak dengan pokok-pokok/topik yang lebih luas berdasar pengetahuan mahasiswa. Pokok-pokok materi di atas hanya sebuah gambaran.
B. Syarat Pengetikan:

1. menggunakan kertas HVS ukuran A4,
2. format pengetikan margin kiri 4cm, kanan, atas, dan bawah 3cm
3. sampul luar berwarna hijau muda dan bermika,
4. font yang dipakai times New Roman, 12

5. Dapat pula membuat dengan kreasi sendiri dalam bentuk buku.

C. Pengumpulan

1. makalah dikumpulkan tepat pelaksanaan UAS Genap 2010/2011 mata kuliah Retorika
2. pengumpulan makalah disertai CD dari makalah tersebut.
3. informasi lebih lanjut lewat E-Mail muhamadsubhan69.co.id atau di nomor HP. 081330393781 atau selalu mengunjungi blog ini dengan URL http://Muhamadsubhan.blogspot.com

Perhatian: Tugas tersebut merupakan syarat mendapatkan nilai akhir mata kuliah Retorika.