Jumat, 23 Maret 2012

TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam IBM. Guru sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Oleh karena itu guru harus benar-benar memahami tugas dan perannya. Tidak sekedar memahami, guru harus mampu mengaplikasikan tugas dan perannya secara optimal dalam pembelajaran..Berikut ini akan dibahas secara ringkas hal tersebut.
A. Tugas Guru dalam IBM
Secara garis besar tugas guru terpilah menjadi tiga, yaitu tugas instruksional, tugas edukasional, dan tugas manajerial. Ketiga tugas tersebut saling terkait. Guru harus mampu memainkan peran secara proporsional ketiga tugas tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
Tugas intruksional adalah tugas guru untuk menyampaikan bahan pelajaran sesuai dengan bidangnnya. Tugas ini bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan sisi intelektual anak. Guru dituntut harus menguasai materi pelajaran yang disampaikan kepada anak didik. Hal-hal yang terkait dengan tugas tersebut adalah guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang hangat dan fleksibel, guru harus mampu mendistribusikan tanggung jawab kepada anak, guru harus mampu memiliah-milah permasalahan di kelas, dan guru harus mampu membangun semangat persatuan dan kesatuan dalam kelas.
Tugas edukasional adalah tugas guru untuk mengembangkan dan meningkatkan sikap mental atau kepribadian anak. Tujuan dari tugas ini adalah untuk meningkatkan sisi afektif. Hal-hal yang terkait dengan tugas ini adalah guru harus mengembangkan siswa memiliki tugas sebagai makhluk individual, sosial, dan agama. Tugas ini dikenal dengan tugas mendidik.
Tugas manajerial adalah tugas yang dilakukan oleh guru untuk mendayagunakan seluruh komponen yang ada di dalam kelas terutama proses belajar siswa. Untuk melaksanakan tugas terasebut, guru harus menguasai prinsip-prinsip pengelolaan kelas. Adapun prinsip pengelolaan kelas antara lain keantusiasan atau kehangatan, tantangan, keluesan, kevariasian, kedisiplinan, dan kepositifan.
Sumber:
Masnur, M, dkk.- Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Jemmars.

B. Peranan Guru
Untuk merealisasikan tugas-tugas yang telah diuraikan di atas, guru mempunyai banyak peran dalam interaksi belajar- mengajar. Peranagan guru dapat diuraikan seperti di bawah ini
1. Guru sebagai sumber belajar
Guru sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Guru dapat dinilai baik atau buruk dapat dilihat dari penguasaan materi pelajaran. Sebagai sumber belajar sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang baik dan banyak, mampu menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa, dan mampu melakukan poemetaan materi pelajaran.
2. Guru sebagai fasilitator.
Guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. “Apa yang harus dilakukan siswa agar mudah mempelajari bahan pelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara optimal?” Hal-hal yang harus dipahami guru sebagai fasilitator antara lain :
a. memahami berbagai jenis media dan fungsinya,
b. mempunyai keterampilan merancang media,
c. mampu mengorganisasi jenis media dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar, dan
d. mempunyai kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.
3. Guru sebagai pengelola.
Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Prinsip belajar yang harus diperhatikan guru antara lain:
a. semua yang dipelajari siswa, siswa harus mempelajarinya sendiri,
b. siswa belajar mempunyai kecepatan masing-masing,
c. siswa akan lebih banyak belajar jika setiap melaksanakan tahapan kegiatan diberi reinforcement atau penguatan, dan
d. jika siswa diberi tanggung jawab, ia akan lebih termotivasi untuk belajar.
Dalam melaksanakan pengelolaan pembelajaran, ada dua macam kegiatan, yaitu menelola sumber belajar dan melaksanakan perannya sebagai sumber belajar. Sebagai pengelola, guru mempunyai empat fungsi, yaitu :
a. merencanakan tujuan belajar,
b.mengorganisasi berbagai sumber belajar,
c. memimpin (memotivasi dan mnstimulasi siswa), dan
d. mengawasi segala hal dalam rangka pencapaian tujuan.
4. Guru sebagai demonstrator
Guru mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang ditunjukkan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator, yaitu:
a. guru harus menunjukkan sikap-sikap terpuji,
b. guru harus menunjukkan cara agar setiap materi pelajaran dapat lebih dipahami oleh siswa.
5. Guru sebagai pembimbing.
Siswa adalah individu yang unik. Setiap individu memunyai perbedaan. Peran guru adalah menjaga, mengarahkan, dan membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Maka dari itu seorang guru harus memahami anak didik yang sedang dibimbing dan terampil merencanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi.
6. guru sebagai motivator.
Guru harus menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Cara memotivasi anak adalah:
a. memperjelas tujuan yang akan dicapai,
b. membangkitkan minat siswa terhadap materi,
c. menciptakan Susana yang menyenangkan,
d. memberi pujian yang wajar setiap keberhasilan,
e. memberi penilaian,
f. memberi komentar terhadap hasil kerja siswa,
g. menciptakan persaingan dan kerja sama.
7. Guru sebagai evaluator
Guru berperan untuk mengumpulkan informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Ada dua fungsi dalam perannya sebagai evaluator, yaitu:
a. menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan
b. menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan.
Sumber:
Sanjaya, Wina, Dr., M.Pd. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

1 komentar:

  1. Terima kasih untuk tulisannya,Pak.
    Sedikit-banyak telah melengkapi pemahaman kami tentang dunia belajar-mengajar.
    Kami tunggu untuk tulusan-tulisan berikutnya.

    BalasHapus