Rabu, 30 Maret 2011

ANAK ADALAH PELEBUR DOSA

KEGEMBIRAAN ANAK, PENEBUS DOSA
Oleh Muhamad Subhan

            Sebuah kisah di zaman Rosulullah SAW diceritakan oleh Sayyidina Ali Bin Abi Tholib. Pada sebuah kesempatan, Rosulullah SAW. Dihadiri oleh seorang tamu lelaki. Lelaki itu bertamu karena ingin mengungkapkan sebuah perbuatan dosa yang telah dilakukannya. Lelaki itu bertanya kepada Rosulullah SAW, “Ya Rosulullah, aku telah melakukan sebuah dosa, apakah bisa diampuni dosa saya itu?” Rasulullag SAW bertanya kepada lelaki tersebut, “Perbuatan dosa apa yang telah Engkau lakukan?” Lelaki itu menjawab, “Aku malu mengatakannya.” Rosulullah SAW pun berkata dengan nada tinggi, “Engkau malu mengatakan kepadaku dosa yang telah Engkau perbuat,
sedangkan Engkau tidak malu kepada Allah yang senantiasa melihat setiap perbuatanmu, menyingkirlah kau dari sini sebelum api turun kepada kami.” Lelaki itu pun pergi dengan membawa kekecewaan, keputusasaan, dan kesedihan.
            Sepeninggal lelaki itu, Malaikat Jibril datang menyapa Rosulullah, “Ya Rosulullah, mengapa Engkau kecewakan, Engkau putus asakan, dan Engkau sedihkan lelaki yang telah berbuat dosa dan kemaksiatan, padahal dia memiliki pelebur dosanya?” Nabi pun bertanya, “Ya Malaikat, apa pelebur dosa lelaki itu?” Malaikat Jibril menjelaskan, “Ya Rosulullah, lelaki itu memunyai anak kecil yang senantiasa menanti-nanti kehadiran lelaki itu. Anak itu selalu menyambut kedatangan lelaki itu dengan penuh suka cita dan luapan kegembiraan karena Lelaki itu setiap datang membawa makanan dan sesuatu untuknya. Setiap kesukacitaan dan kegembiraan anak itu, itulah pelebur dosa lelaki itu.”
            Subhanallah, Allah maha pengampun atas segala dosa yang diperbuat oleh hamba-Nya. Allah menyimpan pengampunan-Nya dalam segenap peristiwa yang diperbuat oleh hamba-Nya. Sekecil dan sesederhana apa pun yang dilakukan hamba-Nya tersimpan pengampunan dosa yang diperbuat hamba-Nya. Itu rahasia Allah. Kisah sederhana di atas menggambarkan betapa kecil perbuatan yang dilakukan oleh lelaki itu namun betapa besar imbalan yang diberikan oleh Allah kepadanya.
            Anak-anak memang sering membuat kita marah, kecewa, bahkan sakit hati dengan segala aktivitasnya, tetapi semua perbuatan yang dilakukan oleh anak-anak sebenarnya tersimpan hadiah yang besar dari Allah SWT untuk kita. Untuk itulah kita harus mampu memberikan kasih sayang, kegembiraan, dan bimbingan dengan berbagai cara yang positif dan normatif serta disertai kualitas kesabaran yang tinggi. Wallahu a’lam bisshowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar