Materi dan Bahan Diskusi
PANDANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
Oleh
Muhamad Subhan, S.Pd., M.Pd.
Pandangan
tentang belajar bahasa berkaitan erat dengan teori belajar dan psikologi
belajar. Dalam psikologi terdapat dua aliran yang secara prinsip sangat bertentangan,
yaitu behaviorisme dan kognitivisme. Behaviorisme memandang bahwa seorang lahir
dalam keadaan kosong, belum mempunyai apa pun dan tidak bias apa pun.
Kognitivisme memandang bahwa seseorang lahir sudah dibekali bakat (pembawaan),
dalam diri anak sudah bias apa-apa dan ada apa-apa. Dua aliran tersebut
memengaruhi para ahli pembelajaran bahasa dalam memandang bagaimana seorang
anak belajar bahasa.
Berkaitan dengan
dua aliran di atas, pandangan tentang pembelajaran bahasa terpilah menjadi tiga
pandangan, yaitu:
1. Pandangan
behaviorisme,
2. Pandangan
nativisme, dan
3. Pandangan
interaksionalisme.
1.
Pandangan
Behaviorisme (tokoh skinner)
a. Belajar
bahasa merupaklan rangkaian antara stimulus dan respon
b. Respon
terhadap stimulus yang diberikan jika positif perilaku berbahasa itu akan
berulang dan menjadi kebiasaan, jika respon negatif akan terjadi penolakan terhadap stimulus.
c. Pebelajar
dapat menghasilkan bahasa karena lingkungan sebagai penentunya.
d. Pembelajaran
bahasa dapat terjadi melalui peniruan (imitation),
e. Kebiasaan
berbahasa dapat terjadi melalui penguatan (reinforcement),
f. Cara
belajar dapat melalui drill
(peniruan ucapan berkali-kali) dan penyubstitusian (penggantian) bagian
kalimat yang semakna.
2.
Pandangan
Nativisme (tokoh Chomsky)
a. Belajar
bahasa sangat dipengaruhi oleh faktor bawaan (kemampuan berbahasa itu bersifat
bawaan,
b.
Dalam diri
setiap manusia normal terdapat peranti pemerolehan bahasa (language acquisition device (LAD),
c.
LAD memunyai
empat cirri khas, yaitu (1) kemampuan memilah suara manusia dan suara lainnya,
(2) kemampuan mengorganisasi masukan yang terus disempurnakan, (3) kemampuan
mengatur masukan yang sudah diklasifikasikan menjadi aturan-aturan bahasa, (4)
kemampuan mengevaluasi terus menerus dalam rangka pembuatan system yang lebih
sederhana.
d.
Pebelajar
memasukkan data linguistic utama (sebagai penyentil) untuk mengaktifkan LAD
e.
Pebelajar bahasa
adalaj pemakai bahasa yang kreatif ( penutur bahasa dapat mengungkapkan
berbagai hal dalam berbagai bentuk kalimat meskipun belum pernah mendengarkan
kalimat tersebut.
3.
Pandangan
Interaksionisme
a. Pemerolehan
bahasa merupakan hasil interaksi antara faktor
bawaan dengan lingkungan bahasa,
b. Disebut
pula teori prosedural karena adanya interaksi antara faktor
internal dan factor eksternal,
c. Model
pendekatan procedural:
Input internal output
(primery (Cognitive (Child’s
Linguistik
data) organizer) language behavior)
Gambaran bagan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut. Masukan data linguistic utama anak diolah oleh
pengatur kognitif. Dari sinilah muncul perilaku bahasa sebagai keluarannya.
Dengan demikian terlihat peran factor eksternal sebagai masukan dan faktor
internal sebagai pengolahnya.
Bahan Diskusi
a.
Jelaskan perbedaan-perbedaan pembelajaran bahasa pada masing-masing
pandangan di atas!
b.
Berdasarkan inti pandangan-pandangan pembelajaran kebahasaan tersebut di
atas, Buatlah langkah-langkah pembelajaran yang mencerminkan setiap pandangan
di kelas dengan mengambil materi kebahasaan tertentu yang Saudara kuasai.
Jawaban ditulis di lembar kertas, setiap kelompok satu laporan. Hasil
diskusi tersebut dimasukkan ke loker di ruang dosen.
Terima
kasih
(Selamat
Memperluas kembali melalui membaca)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar